Masih ingat kisah percintaan Hugh
Grant dan Elizabeth Hurley yang kandas akibat skandal perselingkuhan Hugh
dengan seorang pekerja seks komersil (PSK)? Hugh kepergok sedang bercinta
dengan PSK tersebut. Peristiwa yang kemudian menyebabkan berakhirnya
kebersamaan Hugh dan Liz setelah hidup bersama selama 13 tahun.
Apa sebetulnya yang ingin dicari oleh
seorang aktor Inggris sekaliber Hugh Grant yang saat itu telah hidup bersama
dengan aktris cantik Elizabeth Hurley? Sudah punya pasangan cantik, masih juga
berselingkuh, bahkan dengan PSK. Mungkin demikian banyak orang bertanya tanya dan
menyesalkan skandal menghebohkan di masa sekian tahun lalu itu. Reputasi, citra
diri, kehilangan pasangan, pertaruhan yang begitu besar. Berkaca dari kasus
tersebut, secara psikologis, harga diri Hugh Grant yang berjenis kelamin laki
laki terletak pada perempuannya (Liz Hurley) sehingga kualitas perempuan yang
ia dapatkan menambah harga dirinya.
Namun pada saat bersamaan hal itu
juga mengintimidasi dirinya. Menyenangkan baginya untuk bisa mendapat powerful
women, tapi sebetulnya ia juga ingin menunjukan, “I’ll try to mess up with your
mind.” Bahwa ia berpikir untuk membuat perempuannya merasa terintimidasi,
padahal itu hanya perasaan pribadinya sendiri. Dengan cara meniduri perempuan
lain yang tidak selevel dengan pasangannya dapat dikatakan sebagai bentuk pembalasan.
Bad Boy Digilai Perempuan?
Masih banyak pria yang beranggapan
bahwa bad boy effect bisa bikin banyak perempuan ‘klepek-klepek’ bahkan nguber
terus. Sampai ada yang beranggapan, “Semakin brengsek saya, semakin
dikejar-kejarlah saya!” Atau, “Saya sembarangin kamu, supaya kamu usaha ngejar saya.”
Padahal tidak demikian seharusnya. Begitu juga dari pihak perempuan yang banyak
ditemui dalam berbagai kasus, justru malah menyalahkan diri sendiri ketika pria
pasangannya bersikap tidak menyenangan dengan bicara kasar, mengintimidasi,
berselingkuh. “Apa yang salah dengan diri saya? Saya sudah cinta sepenuh hati
tapi dia malah begitu? Saya salah apa?” Kadar cinta ditambah, si lelaki justru
semakin menjadi.
Bersikaplah Sebagai Seorang Gentleman
Seperti ungkapan treat me like an
angel and i’ll be your devil, kalau mau ‘mengontrol’ perempuan, tidak bisa
dengan cara-cara memerintah, bersikap kasar, cheating on her, atau tidak
memperlakukannya sebaik mungkin. Apalagi kalau dia perempuan mandiri, cepat
atau lambat siap-siap saja kehilangan dia.
Cara paling simpel untuk menaklukan
hati perempuan adalah bersikap as a gentleman! Perempuan akan mudah sekali‘klepek-klepek’
pada lelaki yang tegas tapi bukan kasar, yang
tahu bagaimana memperlakukanperempuan dengan baik. “Hey,I treat
you like a princess, like a queen!”. Justru memperlakukan perempuan seperti
princess justru itulah the real Alpha Male. Yang mau membukakan pintu mobil
bukan karena kekasihnya baru, mobilnya baru, tapi karena ia memang melakukannya
untuk pasangannya. Sebagaimana ia juga melakukan hal yang sama pada ibu, adik
perempuan, atau anak perempuannya. Jangan pernah berpikir bahwa begitu nantinya
pasangan akan menginjak-injak harga diri Anda.
Sebaliknya, Anda akan mendapatkan dua
kali lipat lebih perlakuan menyenangkan jika Anda memperlakukannya dengan baik.
Sudahkah hari ini Anda memujinya? “Kamu cantik sekali pakai baju biru,”
lontaran pujian yang cukup sederhana namun bermakna dalam. Di awal hari Anda
memujinya seperti itu, Anda sudah
berhasil membuat mood-nya senang seharian. Akan ada banyak sekali energi yang
kemudian akan dibaginya pada Anda. Tidak perlu lagi Anda capek-capek menjadi
seorang diktator otoriter yang mengontrol perempuan dengan cara-cara
intimidatif dan manipulatif. Keuntungan lainnya menjadi seorang Gentleman atau
Alpha Male adalah pasangan akan percaya sepenuhnya pada Anda!
Tunggu saja, akan ada ungkapan
seperti ini darinya meski Anda tidak bersamanya sehari atau lebih, “Aku percaya
kamu sepenuhnya, karena kamu pun nggak pernah lupa bilang kalau aku penting
buat hidup kamu...” ••
No comments:
Post a Comment